Home – Artikel

Bahaya Gas untuk Industri Risiko Tinggi: Ancaman dan Solusi Keamanannya

Industri dengan tingkat risiko tinggi, seperti minyak dan gas, petrokimia, farmasi, pertambangan, dan manufaktur bahan kimia, sering beroperasi di lingkungan yang mengandung gas mudah terbakar (combustible gas). Keberadaan gas ini menjadi faktor utama dalam berbagai kecelakaan industri, termasuk kebakaran, ledakan, serta paparan gas beracun yang berpotensi membahayakan keselamatan pekerja.

Untuk meminimalkan risiko tersebut, industri perlu menerapkan sistem perlindungan terhadap gas, menggunakan peralatan yang tahan ledakan (explosion-proof), serta memahami berbagai jenis gas berbahaya atau gas combustible, yang mungkin muncul selama proses produksi. Dalam artikel ini, kita akan mengulas secara mendalam tentang bahaya gas mudah terbakar, penyebab kecelakaan yang ditimbulkan, serta strategi mitigasi yang dapat diterapkan oleh industri berisiko tinggi.

Pengertian Gas Combustible

Gas combustible adalah jenis gas yang dapat terbakar atau meledak jika bercampur dengan oksigen dalam jumlah yang tepat dan terkena sumber pemicu, seperti percikan listrik atau panas berlebih.

Gas ini sering ditemukan di berbagai proses industri, terutama yang berhubungan dengan penyulingan minyak, pengolahan gas alam, manufaktur bahan kimia, dan pertambangan batu bara.

Dalam berbagai industri, terutama yang berkaitan dengan minyak dan gas, petrokimia, pertambangan, serta manufaktur bahan kimia, keberadaan gas combustible merupakan salah satu faktor risiko utama yang dapat memicu kecelakaan serius, seperti kebakaran, ledakan, atau paparan gas beracun. Oleh karena itu, penting untuk memahami karakteristik setiap jenis gas mudah terbakar serta langkah-langkah pencegahannya. Berikut adalah beberapa jenis gas combustible yang sering ditemukan di lingkungan industri dan potensi bahayanya:

Jenis-Jenis Gas Combustible yang Berbahaya dan Dampaknya dalam Industri

1. Metana (CH₄)

  • Sumber: Banyak ditemukan di tambang batu bara, sistem gas alam, dan tempat pembuangan sampah.
  • Bahaya: Gas ini sangat mudah terbakar jika konsentrasinya di udara mencapai 5% – 15%. Selain itu, metana juga merupakan gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap pemanasan global.

2. Propana (C₃H₈)

  • Sumber: Digunakan dalam industri gas cair (LPG), pemanas industri, dan manufaktur bahan kimia.
  • Bahaya: Dapat menyebabkan ledakan dalam kondisi tekanan tinggi, terutama jika terjadi kebocoran di ruang tertutup.

3. Hidrogen (H₂)

  • Sumber: Sering digunakan dalam industri farmasi, kimia, dan sebagai bahan bakar alternatif.
  • Bahaya: Sangat reaktif dan mudah terbakar, bahkan dengan percikan listrik kecil dapat menyebabkan ledakan.

4. Asetilena (C₂H₂)

  • Sumber: Banyak digunakan dalam proses pemotongan dan pengelasan logam.
  • Bahaya: Memiliki sifat yang tidak stabil dan dapat meledak secara spontan jika bercampur dengan oksigen atau dalam kondisi tekanan tinggi.

5. Hidrogen Sulfida (H₂S)

  • Sumber: Ditemukan di kilang minyak, gas bumi, dan dalam proses industri pengolahan limbah.
  • Bahaya: Bersifat sangat beracun dan dapat menyebabkan kematian jika terhirup dalam konsentrasi tinggi. Gas ini juga dapat menimbulkan korosi pada peralatan industri.

Bahaya Gas Combustible dalam Industri

1. Risiko Ledakan dan Kebakaran

Sistem perlindungan gas proof sangat penting untuk mencegah penyebaran gas berbahaya dan mengurangi risiko kecelakaan industri. Salah satu cara utama adalah menggunakan peralatan explosion-proof seperti lampu, saklar, dan motor agar tidak menimbulkan percikan api. Deteksi dan pemantauan gas dengan sensor khusus juga diperlukan untuk mengidentifikasi kebocoran lebih awal. Ventilasi yang baik harus diterapkan untuk mencegah akumulasi gas yang dapat menyebabkan ledakan. Gas combustible dapat meledak jika bercampur dengan oksigen dalam jumlah tertentu dan terkena sumber pemicu seperti percikan listrik atau panas tinggi. Sumber pemicu dapat berasal dari peralatan listrik yang tidak bersertifikat explosion-proof, gesekan mekanis, atau reaksi kimia. Pelatihan bagi pekerja dalam menangani gas berbahaya membantu mengurangi risiko kecelakaan. Dengan menerapkan langkah-langkah ini, industri dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan meningkatkan efisiensi operasional.

2. Bahaya Paparan Gas Beracun

Beberapa gas seperti hidrogen sulfida (H₂S) dan karbon monoksida (CO) sangat beracun jika terhirup dalam jumlah tertentu. Gas ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan, pusing, kehilangan kesadaran, hingga kematian.

Dampak kesehatan dari paparan gas beracun:
Kadar H₂S 10-50 ppm → Iritasi mata dan saluran pernapasan.
Kadar H₂S di atas 300 ppm → Kehilangan kesadaran dalam beberapa menit.
Kadar H₂S di atas 1000 ppm → Dapat menyebabkan kematian dalam hitungan detik.

3. Kontaminasi Lingkungan

Gas berbahaya yang bocor ke lingkungan dapat mencemari udara dan air. Contohnya, kebocoran gas amonia di industri farmasi dapat menyebabkan pencemaran udara yang membahayakan masyarakat sekitar.

Dampak lingkungan:
Polusi udara → Menyebabkan gangguan pernapasan dan pencemaran ekosistem.
Kontaminasi air → Gas beracun yang larut dalam air dapat membahayakan kehidupan akuatik dan sumber air minum.

 

Cara Mencegah Bahaya Gas dalam Industri

1. Menggunakan Peralatan Gas Proof

Peralatan gas proof dirancang untuk mencegah kebocoran gas berbahaya serta menghindari percikan listrik atau panas berlebih yang dapat memicu ledakan. Penggunaan peralatan ini menjadi standar keamanan di berbagai industri berisiko tinggi seperti minyak dan gas, petrokimia, serta manufaktur bahan kimia. Dengan menggunakan peralatan yang tahan ledakan, potensi kecelakaan dapat diminimalkan secara signifikan.

Beberapa contoh peralatan gas proof yang umum digunakan dalam industri meliputi:

  • Lampu Explosion Proof 

Lampu yang dirancang untuk mencegah gas berbahaya masuk kedalam lampu penyebab pemicu api atau ledakan, maupun gas penyebab korosi masuk kedalam lampu. Dalam penggunaannya di wilayah bermuatan gas berbahaya, wajib menggunakan komponen kedap udara yang 0% toleransi kekeliruan dari resiko karat dan pemicu api penyebab letupan/ledakan.

  • Box Explosion Proof 

Box dengan mekanisme melindungi komponen listrik dari kontak langsung dengan gas combustible, mengurangi risiko korsleting dan percikan api. 

  • Control Panel Explosion Proof 

Mengamankan sistem kendali listrik dari risiko kebakaran atau ledakan dengan box yang didesain khusus yang dapat menahan tekanan akibat ledakan internal. lengkap dengan komponen instalasi elektrikal industri berstandar explosion proof.

Ketiga komponen tersebut wajib digunakan untuk mencegah resiko penyebab ledakan. untuk mencegah combustible gas atau gas rawan ledakan, maupun gas penyebab korosi yang merusak peralatan berbahan besi, alumunium dan sebagainya. Glodok Exproof hadir menawarkan solusi untuk mencegah komponen mengalami korosi akibat gas berbahaya dengan menggunakan peralatan elektrikal berstandar explosion proof.  Untuk memenuhi kebutuhan perlengkapan elektrikal explosion proof dapat menggunakan perlengkapan explosion proof dari Helon Explosion Proof untuk lampu, box enclosure dan control panel explosion proof yang telah berstandar CNEX, dan untuk beberapa tipe tertentu sudah mengikuti standar ATEX dan IECEX.

Gas combustible dapat menjadi ancaman serius bagi industri dengan risiko tinggi, terutama jika tidak ditangani dengan baik. Ledakan, kebakaran, dan paparan gas beracun adalah tiga risiko utama yang harus diantisipasi.

Untuk memastikan keselamatan di lingkungan kerja, industri harus menerapkan:
Penggunaan peralatan gas proof seperti lampu explosion proof dan box explosion proof.
Pemasangan gas detector untuk mendeteksi kebocoran gas sebelum mencapai tingkat berbahaya.
Sistem ventilasi yang baik untuk menghindari akumulasi gas berbahaya.
Pelatihan keselamatan kerja bagi karyawan untuk menghadapi keadaan darurat.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, industri dapat mengurangi risiko kecelakaan, meningkatkan keselamatan kerja, serta menjaga kelangsungan operasional secara efisien dan aman.

Artikel Lainnya