Home – Artikel

Mengenal Uji Sertifikasi Explosion Proof untuk Industri Hazard

Di berbagai industri seperti minyak dan gas, petrokimia, pembangkit listrik, dan pertambangan, keselamatan merupakan faktor utama dalam pemilihan peralatan listrik. Salah satu aspek penting dalam keselamatan industri adalah penggunaan peralatan explosion proof yang mampu mencegah terjadinya ledakan akibat percikan listrik atau sumber panas dari perangkat. Namun, sebelum perangkat explosion proof dapat digunakan di lingkungan berbahaya, mereka harus melalui berbagai uji sertifikasi internasional, seperti ATEX, IECEx, dan CNEX.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang uji sertifikasi explosion proof, pentingnya sertifikasi tersebut, serta perbedaan antara ATEX, IECEx, dan CNEX.

Apa Itu Peralatan Explosion Proof?

Dilansir dari situs Helon Indonesia mengenai pentingnya penggunaan peralatan explosion proof di industri rawan ledakan, Explosion proof adalah istilah yang digunakan untuk peralatan listrik yang dirancang untuk mencegah percikan api atau sumber panas dari perangkat agar tidak memicu ledakan di lingkungan yang mengandung gas, uap, atau debu mudah terbakar.

Peralatan explosion proof dirancang dengan sistem enclosure yang mampu menahan tekanan internal akibat ledakan kecil di dalamnya tanpa menyebabkan ledakan eksternal. Dengan demikian, peralatan ini dapat digunakan dengan aman di area dengan risiko ledakan tinggi.

Untuk memastikan bahwa sebuah produk benar-benar memiliki kemampuan explosion proof, maka diperlukan serangkaian pengujian ketat yang telah ditetapkan oleh standar internasional, seperti ATEX, IECEx, dan CNEX.

Pentingnya Sertifikasi Explosion Proof

Menggunakan perangkat listrik tanpa sertifikasi explosion proof di area berbahaya dapat meningkatkan risiko kebakaran atau ledakan yang berpotensi menimbulkan kerugian besar, baik dari segi finansial maupun keselamatan pekerja. Oleh karena itu, peralatan listrik harus memenuhi standar keamanan internasional yang telah diakui.

Sertifikasi explosion proof bertujuan untuk:

  1. Menjamin keselamatan kerja – Mencegah ledakan yang dapat membahayakan pekerja dan fasilitas.
  2. Memastikan kepatuhan regulasi – Mengikuti peraturan internasional yang ditetapkan oleh berbagai lembaga keselamatan.
  3. Meningkatkan kepercayaan pelanggan – Produk yang memiliki sertifikasi lebih mudah diterima oleh industri global.
  4. Menghindari sanksi hukum – Penggunaan perangkat non-sertifikasi di zona berbahaya dapat mengakibatkan denda dan sanksi hukum.

Untuk mendapatkan sertifikasi explosion proof, peralatan harus melalui berbagai pengujian yang dilakukan oleh badan sertifikasi yang berwenang.

Mengenal Sertifikasi ATEX, IECEx, dan CNEX

Dilansir dari situs Helon Indonesia mengenai penjelasan perbedaan ATEX dan IECEX, ditambah penjelasan CNEX menjelaskan ketiga sertifikasi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Sertifikasi ATEX

ATEX adalah sertifikasi keamanan yang diwajibkan di Uni Eropa untuk perangkat yang digunakan di lingkungan berisiko ledakan. Sertifikasi ini berasal dari Directive 2014/34/EU yang mengatur peralatan yang digunakan di atmosfer eksplosif.

Standar ATEX terdiri dari dua direktif utama:

  • ATEX 2014/34/EU – Mengatur peralatan dan sistem perlindungan yang digunakan di area berbahaya.
  • ATEX 1999/92/EC – Mengatur persyaratan keselamatan tempat kerja yang memiliki risiko ledakan.

Produk yang mendapatkan sertifikasi ATEX harus melalui serangkaian pengujian ketat yang mencakup:

  • Uji ketahanan terhadap tekanan
  • Uji suhu permukaan
  • Uji ketahanan terhadap benturan mekanis
  • Uji kebocoran gas atau debu

Setiap produk yang lulus sertifikasi ATEX akan diberi tanda khusus yang mencantumkan zona penggunaannya, jenis perlindungan, dan kategori perangkatnya.

2. Sertifikasi IECEx

IECEx (International Electrotechnical Commission System for Certification to Standards Relating to Equipment for Use in Explosive Atmospheres) adalah sertifikasi internasional yang digunakan secara luas di berbagai negara di luar Uni Eropa.

Sertifikasi IECEx bertujuan untuk memastikan bahwa peralatan listrik yang digunakan di atmosfer eksplosif telah diuji dan memenuhi standar keselamatan global. Standar ini mengacu pada spesifikasi dari IEC 60079, yang mencakup:

  • Metode perlindungan perangkat listrik di zona berbahaya
  • Klasifikasi zona berbahaya berdasarkan gas atau debu yang ada
  • Uji ketahanan terhadap suhu dan tekanan

Perbedaan utama antara ATEX dan IECEx adalah cakupan wilayahnya. ATEX hanya berlaku di Uni Eropa, sementara IECEx diakui secara internasional.

Sertifikasi IECEx terdiri dari beberapa skema sertifikasi, seperti:

  • IECEx Equipment Certification – Untuk produk explosion proof yang telah diuji sesuai standar IEC 60079.
  • IECEx Personnel Certification – Untuk individu yang bekerja di lingkungan berbahaya.
  • IECEx Service Facility Certification – Untuk fasilitas yang melakukan inspeksi dan perawatan peralatan explosion proof.

3. Sertifikasi CNEX

CNEX (China National Explosion Proof Certification) adalah standar sertifikasi yang digunakan di China untuk peralatan yang digunakan di atmosfer eksplosif. Sertifikasi ini mengikuti standar dari GB3836, yang memiliki banyak kesamaan dengan IEC 60079.

Sertifikasi CNEX sangat penting bagi perusahaan yang ingin menjual produk explosion proof di pasar China. Pengujian yang dilakukan dalam sertifikasi ini mencakup:

  • Uji ketahanan terhadap ledakan internal
  • Uji ketahanan terhadap korosi dan kondisi lingkungan ekstrem
  • Uji ketahanan terhadap kebocoran gas dan debu

Untuk mendapatkan sertifikasi CNEX, perusahaan harus bekerja sama dengan laboratorium pengujian di China dan memastikan bahwa produk mereka memenuhi standar GB3836.

Perbedaan Antara ATEX, IECEx, dan CNEX

Fitur ATEX IECEx CNEX
Wilayah Berlaku Uni Eropa Internasional China
Standar Referensi Directive 2014/34/EU IEC 60079 GB3836
Proses Sertifikasi Berdasarkan zona bahaya Berbasis pengujian produk Pengujian produk di laboratorium China
Keunggulan Diperlukan untuk pasar Eropa Dapat diterima secara global Wajib untuk pasar China

 

Sertifikasi explosion proof sangat penting bagi industri yang beroperasi di lingkungan berbahaya, seperti minyak dan gas, petrokimia, dan pertambangan. Sertifikasi seperti ATEX, IECEx, dan CNEX memastikan bahwa peralatan listrik dapat digunakan dengan aman tanpa memicu risiko ledakan.

  • ATEX diperlukan bagi perusahaan yang ingin menjual produk di Uni Eropa.
  • IECEx digunakan secara internasional dan memiliki cakupan yang lebih luas.
  • CNEX wajib bagi produk yang akan digunakan di pasar China.

Memahami perbedaan antara sertifikasi ini akan membantu perusahaan dalam memilih peralatan yang sesuai dengan regulasi di wilayah operasinya. Dengan menggunakan produk yang telah tersertifikasi, industri dapat mengurangi risiko kecelakaan, meningkatkan keselamatan kerja, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi internasional.

 

Artikel Lainnya